Dibeberapa daerah kuliner menjadi budaya dan agama," papar Santo. Santo menambahkan, ada dua sektor yang mampu menopang kemajuan kuliner di berbagai daerah. Yaitu sektor sosial masyarakat dan pariwisata. Masyarakat menjadi garda promotor dan penjaga kelestarian kuliner yang ada di Nusantara. "Kalau di Solo siapa sih yang tidak kenal tengkleng.
StrukturTeks Cerita inspirasi. Struktur teks cerita inspiratif tidak jauh berbeda dengan struktur teks narasi lainnya yakni terdiri dari orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. 1) Bagian orientasi adalah tahap pengenalan atau penyituasian biasanya berisi pengenalan tokoh, latar, dan latar belakang cerita.
mengembangkancerita inspiratif "garam dan air" afik12345. duduk sama rendah berdiri sama tinggi. 0 votes Thanks 0. More Questions From This User See All. Afifah4971 December 2019 | 0 Replies . Mohon di bantuuuuuu yahh Answer. Afifah4971 December 2019 | 0 Replies .
Contohcerita inspiratif air dan garam adalah sebagai berikut: Botol Minum dan Air Laut. Seorang anak sedang ikut melaut untuk pertama kalinya bersama ayahnya yang merupakan seorang nelayan. Tengah hari itu sangat panas dan si anak kehausan. "Ayah, aku haus," katanya sambil menarik-narik baju si ayah.
Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng.
Seorang pemuda yang dirundung problem mendatangi seorang tua bijak. Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya. Pak Tua bijak mendengarkan dengan seksama. Ia kemudian mengambil segenggam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas dan perlahan diaduk. “Coba minum ini dan katakan bagaimana rasanya,” ujar Pak tua. “Pahit sekali,” jawab pemuda itu . Pak Tua itu tersenyum, lalu mengajak pemuda itu untuk berjalan ke tepi telaga di belakang rumahnya. Mereka berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yang tenang itu. Kembali Pak Tua mengeluarkan serbuk pahit dan menebarkan ke telaga. Dengan sepotong kayu ia mengaduk serbuk sehingga larut dalam telaga. “Coba ambil air telaga ini dan minumlah. Katakan bagaimana rasanya.” “Segar,” sahut si Pemuda setelah meneguk air telaga itu. “Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu?” tanya Pak Tua. “Tidak!” sahut Pemuda. Pak Tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “Anak muda dengarkan baik-baik. Pahitnya kehidupan sama seperti segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnya pun sama dan memang akan tetap sama. Tapi kepahitan yang kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya." Jadi, saat kita merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu yang dapat kita lakukan. "Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu. Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. “Jangan jadikan hatimu seperti gelas. Buatlah laksana telaga yang mampu menampung setiap kepahitan itu dan mengubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian.” Disclaimer Lentera intisari merupakan cerita yang sangat inspiratif yang paling saya sukai di majalah intisari kesukaanku, cerita-cerita dalam rubrik intisari merupakan cerita atau pengalaman baik dari pembaca maupun dari editor dan penyusun majalah tersebut, disini saya akan tulis kembali berbagi cerita-cerita tersebut agar kita semua bisa mendalami maknanya karena mungkin diantara kita yang belum sempat membacanya dan semoga cerita ini bisa bermanfaat dan mengilhami kita semua, gambar dan ilustrasi saya ambil dari berbagai sumber yang saya sebutkan dibawahnya
cerita inspiratif garam dan air1. cerita inspiratif garam dan air2. Mengembangkan cerita inspiratif garam dan air3. Contoh cerita inspiratif Air dan garam4. contoh cerita inspiratif segelas air5. contoh cerita inspiratif tentang Garam diibartkan masalah6. 3. Judul yang terdapat dalam cerita inspiratif di atas apakah sudah sesuai dengan isinya?Tulislah/berilah judul lain untuk cerita tersebut agar lebih menarik dan lebih sesuai dengan isi cerita?tolong diJawab ya kakk ini cerita inspiratif GARAM DAN TELAGA7. Kak tolog buatin cerita inspiratif tentang garam8. tentukan struktur teks cerita inspiratif garam dan air!! pls bntu y tks9. simpulkan teks cerita inspiratif "Garam dan Air" di atas!1. isi cerita cerita yang berjudul "Garam dan Air" mengisahkan...2. sikap-sikap negatif dan positif yang perlu dicermati a. b. hikmah dari cerita di atas a. b. bantu jawab ya kak10. segelas air,air danau,dan 2 genggam garam Buatlah Cerita Inspiratif Dan Dengan Sesuai Unsur Nya11. contoh cerita inspiratif tema air mineral dalam botol? 12. tema apakah yang terdapat dalam cerita inspiratif tentang garam dan telaga13. Buatlah cerita inspiratif yaitu air dan garam lalu tulis unsur-unusurnya14. mengembangkan dan menyusun cerita inspiratif berjudul garam dan air dengan memperhatikan struktur cerita inspiratif15. Cerita inspiratif tentang air beriak tanda tak dalam16. segelas air,air danau,dan 2genggam garam Buatlah Cerita Inspiratif Dan Dengan Sesuai Unsur Nyaplease Jngn Cerita Kakekgua Kasi Poin Banyak Nihdari Pada Di Laporkanyang Bener BroTrgntung. Dari Kalian Lah Nilai Ujian Ku17. Tentukan struktur teks cerita inspiratif yang berjudul garam dan telaga Tuliskan paragrafnya18. buatlah cerita inspiratif tentang hiduplah seperti air yang mengalir tapi pasti 19. cerita inspiratif garam dan air tentukan latar dan karakter tokoh utamanya 20. mohon bantu mengembangkan cerita inspiratif "garam dan air" 1. cerita inspiratif garam dan airJawabanCeritainspiratifgaram danairPak tua dan seorangpemudaSuatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya.”, ujar Pak tua itu.“Asin. Asin sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai meneguk air itu, Pak Tua bertanya lagi, “Bagaimana rasanya?”.“Segar.”, sahut tamunya.“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.“Tidak”, jawab si anak bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.”“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan. 2. Mengembangkan cerita inspiratif garam dan airgaram dapat dengan mudah larut di air,tapi jika didiamkan selama beberapa saat garam itu akan mengendap di air... 3. Contoh cerita inspiratif Air dan garamContoh cerita inspiratif air dan garam adalah sebagai berikutBotol Minum dan Air LautSeorang anak sedang ikut melaut untuk pertama kalinya bersama ayahnya yang merupakan seorang nelayan. Tengah hari itu sangat panas dan si anak kehausan."Ayah, aku haus," katanya sambil menarik-narik baju si ayah. Sang ayah mengambil botol minum, kemudian tersadar bahwa persediaan air mereka hanya tinggal setengah botol."Apakah kau benar-benar sudah haus sekarang, Nak?" tanya anak mengangguk-angguk serius. "Sangat haus, Yah. Aku tidak bisa menahannya lagi."Dengan bimbang, ayahnya memberikan botol minum dan berpesan, "Minumlah berhemat-hemat. Kita masih akan melaut hingga sore. Kalau air minum kita habis, celakalah kita."Si anak minum, dan menuruti nasihat ayahnya untuk berhemat-hemat. Namun, ketika sudah selesai minum, dahaganya tidak betul-betul si anak bertanya lagi. "Kenapa kita harus berhemat, Yah? Jika air kita habis, kita kan masih bisa mengambil air dari laut. Bukankah air laut di sekeliling kita sangat banyak dan tidak ada habisnya?"Sang ayah tertawa. Dia menangkup air laut dengan tangannya. "Nak, cobalah kamu celupkan telunjukmu ke dalam air laut ini lalu cicipi bagaimana rasanya."Si anak mengikuti dan terkejut karena rasa asin yang tidak enak. "Hiii, asin, Yah!"Ayah mengangguk. "Benar, Nak. Air laut asin karena mengandung banyak garam. Kalau kita minum air garam, bukannya lega, malah kita akan jadi semakin haus!"Si anak mengangguk-angguk paham. Ayahnya menepuk-nepuk puncak kepala si anak dengan sayang. "Garam kalau dipergunakan untuk memasak akan membuat masakan lezat. Tapi kalau kita meminum air garam, rasanya tidak enak dan malah akan mendatangkan mudharat bagi kita. Begitu juga dalam hidup. Kita harus mengambil dan mempergunakan hal-hal pada tempatnya dan jangan berlebihan. Mengerti, Nak?"Si anak mengangguk-angguk dan mereka lanjut memancing dengan tenteram hingga sore cerita inspiratif adalah cerita yang dituliskan untuk menginspirasi dan memotivasi seseorang untuk melakukan hal-hal yang baik. Pelajari lebih lanjutMateri tentang struktur teks cerita inspiratif tentang teks cerita inspiratif tentang ciri-ciri teks cerita inspiratif jawabanKelas 8Mapel Bahasa IndonesiaBab SastraKode 4. contoh cerita inspiratif segelas airJawabanSaat Stephen R. Covey mengajar tentang Manajemen Stress, dia bertanya kepada para peserta kuliah,"Menurut Anda, kira-kira berapa berat segelas air ini ?"Jawaban para peserta sangat beragam, mulai dari 200 gram sampai 500 gram."Sesungguhnya yang menjadi masalah bukanlah berat absolutnya. Tetapi berapa lama Anda memegangnya" ungkap Covey."Jika saya memegangnya selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan saya akan sakit. Jika saya memegangnya selama satu hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya" lanjutnya."Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu terasa meningkat beratnya" ungkap CoveyYang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut. Istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi. Kita harus meninggalkan beban kita, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sehari-hari, tinggalkan beban pekerjaan Anda. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok" lanjutnya."Apapun beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak. Setelah beristirahat, nanti dapat diambil lagi. Hidup ini sangat singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di dalam hati kita" kata gak tahu ini membantu atau tidakJawabanSuatu ketika, seorang kakek bijaksana mendatangi cucunya yang belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah ceriamu itu?” tanya si Kakek.“Kakek, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tidak ada habis-habisnya,” jawab pemuda itu dengan Kakek tersenyum. “Ambillah segelas air dan dua genggam garam, bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si pemuda pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan kakeknya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke gelas itu,” kata Si Kakek.“Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”Pemuda itu pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. “Bagaimana rasanya?” tanya si Kakek.“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab pemuda itu dengan wajah yang masih meringis. Si Kakek tertawa terkekeh-kekeh melihat wajah cucunya yang meringis keasinan.“Sekarang kau ikut aku.” Si Kakek membawa cucunya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Pemuda itu menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan kakek, begitu pikirnya.“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata si itupun menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, si Kakek bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”“Segar, segar sekali,” kata pemuda itu sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”“Tidak sama sekali,” kata pemuda itu sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Kakek hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan cucunya itu meminum air danau sampai puas.“Nak,” kata si Kakek setelah cucunya selesai minum.“Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Begitulah hidup..kau masih muda dan perlu banyak makan garam kehidupan.”“Semua orang mengalami masalah dalam hidupnya, dan merasakan asinnya penderitaan karena masalah tersebut. Namun yang membedakan adalah sangat bergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi, supaya kamu tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, dan jadikan hatimu sebesar danau.”Nilai yang dapat diambilSeperti yang telah dikatakan oleh kakek bijaksana, bahwa garam bisa kita ibaratkan sebagai masalah yang ada dalam kehidupan ini. Dan tentu saja setiap orang memiliki masalah dalam hidupnya, hanya saja cara mereka mengatasi masalah itu sinilah kita harus memahami cara merespon yang baik ketika kita sedang menghadapi suatu masalah, apakah kita mau memilih menjadi gelas, yang dimana ketika ada masalah garam datang, dan kita merasakan penderitaannya asinnya. Atau kita mau memilih menjadi sebuah danau, dimana ketika ada masalah garam datang, kita tidak terpengaruh dengan penderitaan asin yang ada, namun tetap positif thinking segar.Semoga saja cerita inspiratif kali ini bisa membangkitkan semangat kita untuk menjadi pribadi yang lebih sukses lagi. 5. contoh cerita inspiratif tentang Garam diibartkan masalahSuatu ketika, seorang santri dari sebuah ponpes sedang galau di serambi masjid. Selama beberapa jam usai shalat subuh ia menghabiskan waktu merenung, sampai sinar matahari meninggi, ia masih duduk di tempat itu. Hingga kemudian seorang guru menghampirinya dan menanyakan masalah apa yang telah membebaninya hingga membuatnya begitu itu lalu berkeluh kesah menceritakan masalah yang sedang menimpanya kepada sang guru. Usah bercerita, ia kemudian meminta nasihat guru tersebut untuk meringankan masalahnya. Alih-alih memberikan nasihat, sang guru malah menyuruh muridnya itu untuk mengambil segenggam garam dan segelas air. Lalu diperintahkannya sang murid agar menuangkan garam tersebut kedalam gelas dan meminta agar ia murid sontak marah kepada sang guru, ia sedang dirundung duka, sang guruh malah menyuruhnya mengerjakan perbuatan yang nyeleneh. “Untuk apa meminum air garam ini guru, aku sudah tahu jika rasanya asin, dan tentu saja meminumnya takkan membantu menyelesaikan masalahku,” itu lalu tersenyum dan menjawab, “Nak, coba kamu bayangkan jika garam yang ada digenggamanmu tadi kamu tabur ke dalam sebuah danau yang luas, lalu kau cicipi airnya. Apakah asin?”Sang murid mengernyitkan dahi dan menjawab dengan spontan, “Tentu saja tidak, guru.”“Begitulah nak jika kamu sedang dirundung masalah. Ibaratkan gelas dan danau tadi, itulah gambaran ukuran hatimu, dan garam itulah yang menjadi masalah. Garam akan terasa asin, jika ia dituang dalam segelas air, namun jika ditabur dalam danau yang luas, maka rasa air dalam danau tersebut tidak berubah sedikitpun.”Tuhan takkan pernah memberikan masalah melampaui kemampuan dari saja, seringkali cara setiap orang dalam memandang masalah berbeda-beda. Mereka yang memandang masalah sebagai suatu hal yang besar’ telah menjadikan hatinya sempit bagaikan segelas air. Sehingga setiap kali masalah menghampiri, ia selalu berkeluh kesah seolah-olah dirinya ditimpa kesulitan yang tak mampu ia hadapi. Sedangkan mereka yang terbiasa melatih diri menanggapi masalah sebagai suatu bentuk upaya menjadikan diri mereka lebih baik, akan memperoleh ukuran hati yang semakin luas bagaikan bahwa hidup tidak akan pernah luput dari masalah. Satu-satunya cara agar hidup anda tidak dihampiri masalah, adalah dengan memilih untuk tidak hidup. Jadikanlah masalah sebagai kekuatan untuk meluaskan hati anda, hingga kelak setiap masalah yang datang tidak akan mampu menghapus senyum dari wajah anda, dan dengan mantap anda akan berkata “Welcome to my life!” 6. 3. Judul yang terdapat dalam cerita inspiratif di atas apakah sudah sesuai dengan isinya?Tulislah/berilah judul lain untuk cerita tersebut agar lebih menarik dan lebih sesuai dengan isi cerita?tolong diJawab ya kakk ini cerita inspiratif GARAM DAN TELAGAJawabanApakah judulnya sudah sesuai?jawab Kalau dilihat dari alurnya, mungkin belum sesuai. Karena belum diceritakan jelas mengenai kata garam dan telaga Menurutku, bisa menggunakan Judul Pak tua yang bijaksemoga yang menarik untuk cerita diatas adalah PAK TUA YANG BIJAK 7. Kak tolog buatin cerita inspiratif tentang garamSuatu ketika, seorang kakek bijaksana mendatangi cucunya yang belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah ceriamu itu?” tanya si Kakek.“Kakek, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tidak ada habis-habisnya,” jawab pemuda itu dengan Kakek tersenyum. “Ambillah segelas air dan dua genggam garam, bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si pemuda pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan kakeknya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke gelas itu,” kata Si Kakek.“Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”Pemuda itu pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. “Bagaimana rasanya?” tanya si Kakek.“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab pemuda itu dengan wajah yang masih meringis. Si Kakek tertawa terkekeh-kekeh melihat wajah cucunya yang meringis keasinan.“Sekarang kau ikut aku.” Si Kakek membawa cucunya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Pemuda itu menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan kakek, begitu pikirnya.“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata si itupun menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, si Kakek bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”“Segar, segar sekali,” kata pemuda itu sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”“Tidak sama sekali,” kata pemuda itu sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Kakek hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan cucunya itu meminum air danau sampai puas.“Nak,” kata si Kakek setelah cucunya selesai minum.“Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Begitulah hidup..kau masih muda dan perlu banyak makan garam kehidupan.”“Semua orang mengalami masalah dalam hidupnya, dan merasakan asinnya penderitaan karena masalah tersebut. Namun yang membedakan adalah sangat bergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi, supaya kamu tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, dan jadikan hatimu sebesar danau.”Nilai yang dapat diambilSeperti yang telah dikatakan oleh kakek bijaksana, bahwa garam bisa kita ibaratkan sebagai masalah yang ada dalam kehidupan ini. Dan tentu saja setiap orang memiliki masalah dalam hidupnya, hanya saja cara mereka mengatasi masalah itu sinilah kita harus memahami cara merespon yang baik ketika kita sedang menghadapi suatu masalah, apakah kita mau memilih menjadi gelas, yang dimana ketika ada masalah garam datang, dan kita merasakan penderitaannya asinnya. Atau kita mau memilih menjadi sebuah danau, dimana ketika ada masalah garam datang, kita tidak terpengaruh dengan penderitaan asin yang ada, namun tetap positif thinking segar.Semoga saja cerita inspiratif kali ini bisa membangkitkan semangat kita untuk menjadi pribadi yang lebih sukses lagi. 8. tentukan struktur teks cerita inspiratif garam dan air!! pls bntu y tksJawaban Di foto Penjelasan Maaf kalo benar 9. simpulkan teks cerita inspiratif "Garam dan Air" di atas!1. isi cerita cerita yang berjudul "Garam dan Air" mengisahkan...2. sikap-sikap negatif dan positif yang perlu dicermati a. b. hikmah dari cerita di atas a. b. bantu jawab ya kak1. cerita tersebut mengisahkan seorang anak umur 13 sampai 15 tahun yang pandai tapi dia mengeluh atas kehidupan nya. 2.Sikap Positif tersebut sangat lah pintar jadi patut di contoh itu sangat rajin belajar itu sangat cantik .Sikap Negatif itu selalu murung itu tidak sabaran itu suka cerita tersebut adalah harus selalu bersyukur B. Jadi orang haruslah sabar C. Jika orang jangan suka mengeluh...... Maaf ya jika itu salah.... 10. segelas air,air danau,dan 2 genggam garam Buatlah Cerita Inspiratif Dan Dengan Sesuai Unsur NyaJawabanSuatu ketika, seorang kakek bijaksana mendatangi cucunya yang belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah ceriamu itu?” tanya si Kakek.“Kakek, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tidak ada habis-habisnya,” jawab pemuda itu dengan Kakek tersenyum. “Ambillah segelas air dan dua genggam garam, bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si pemuda pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan kakeknya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke gelas itu,” kata Si Kakek.“Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”Pemuda itu pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. “Bagaimana rasanya?” tanya si Kakek.“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab pemuda itu dengan wajah yang masih meringis. Si Kakek tertawa terkekeh-kekeh melihat wajah cucunya yang meringis keasinan.“Sekarang kau ikut aku.” Si Kakek membawa cucunya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Pemuda itu menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan kakek, begitu pikirnya.“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata si itupun menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, si Kakek bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”“Segar, segar sekali,” kata pemuda itu sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”“Tidak sama sekali,” kata pemuda itu sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Kakek hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan cucunya itu meminum air danau sampai puas.“Nak,” kata si Kakek setelah cucunya selesai minum.“Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Begitulah hidup..kau masih muda dan perlu banyak makan garam kehidupan.”“Semua orang mengalami masalah dalam hidupnya, dan merasakan asinnya penderitaan karena masalah tersebut. Namun yang membedakan adalah sangat bergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi, supaya kamu tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, dan jadikan hatimu sebesar danau.” 11. contoh cerita inspiratif tema air mineral dalam botol? Cerita inspiratif dengan tema mengenai air mineral dalam botol adalah seperti berikut Air RasaSeorang anak memasuki supermarket bersama kakaknya. Anak itu merengek, "Kak, aku haus."Karena kakaknya masih sibuk mencari kabel yang cocok untuk dibeli, maka dia menunjuk saja ke ujung lorong. Di sana ada sebuah lemari pendingin yang penuh dengan minuman botol."Kau pergilah ke sana dan ambillah satu. Jangan mahal-mahal. Maksimal tiga ribu saja."Maka si anak berjalan menghampiri lemari pendingin. Seketika dia bingung hendak memilih minuman yang mana. Sebab banyak sekali botol beraneka warna dan rasa yang terhampar di itu hanya terpana di depan lemari pendingin selama beberapa menit hingga seorang pria tua menghampirinya. "Ada apa gerangan, Nak, kau berdiri saja sekian lama?"Anak itu menoleh dengan terkejut. "Aku bingung mau memilih yang mana."Pria tua itu tertawa. "Kenapa begitu bingung memilih? Yang kuning itu rasa jeruk. Yang merah rasa jambu."Anak itu menimbang-nimbang, lalu mengambil sebotol minuman paling besar dan bergambar jeruk di bungkusnya."Aku mau ini. Tapi kakak cuma mau memberiku tiga ribu untuk membeli minum."Si pria tua tertawa. "Kalau begitu, kau cuma bisa membeli yang ini saja."Lalu dia memberikan botol air mineral pada si anak. Anak itu cemberut selagi bertanya, "Kenapa yang rasa jeruk mahal sekali, sih?"Si pria tua tersenyum bijak. "Karena, anak muda, sesuatu yang unik dan bercita rasa lebih enak tentu dihargai lebih mahal. Tidak seperti air mineral yang hambar dan tak memiliki rasa."Sama halnya seperti manusia, jika kita memiliki jiwa yang unik dan berselera kreatif, nilai kita di mata orang lain pasti lebih tinggi dan lebih menarik daripada orang yang terlihat hambar dan biasa-biasa cerita inspiratif adalah sebuah teks yang memicu pembacanya untuk terinspirasi dan tergugah. Teks cerita inspiratif bisa dituliskan berdasarkan kisah nyata maupun fiktif atau karangan. Yang penting, tujuannya adalah untuk menggugah pembaca agar tergerak menjadi manusia yang lebih baik lebih lanjutMateri tentang teks cerita inspiratif tentang struktur teks cerita inspiratif tentang contoh teks cerita inspiratif beserta strukturnya jawabanKelas 9Mapel Bahasa IndonesiaBab Struktur cerita inspiratifKode 12. tema apakah yang terdapat dalam cerita inspiratif tentang garam dan telagaJawabanKita harus menjadi, orang yang tangguh dan pekerja keras PenjelasanKasih bintang ya ngep✋✋✋✋ 13. Buatlah cerita inspiratif yaitu air dan garam lalu tulis unsur-unusurnyaJawabanSuatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.“Segar.”, sahut tamunya.“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.“Tidak”, jawab si anak bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.”Keduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan 14. mengembangkan dan menyusun cerita inspiratif berjudul garam dan air dengan memperhatikan struktur cerita inspiratifMaaf jwb ny pke gambar Semoga membantu -Semoga bermanfaat ;-;- Trima ksh,, sekian dari sya 15. Cerita inspiratif tentang air beriak tanda tak dalamJawabandidi adalah teman sekelas ku ia banyak bebicara dan merasa paling pandai walaupun nilalnya selalu jelek, ia juga suka merendahkan orang lain seolah olah dia lah yang paling pandai. 16. segelas air,air danau,dan 2genggam garam Buatlah Cerita Inspiratif Dan Dengan Sesuai Unsur Nyaplease Jngn Cerita Kakekgua Kasi Poin Banyak Nihdari Pada Di Laporkanyang Bener BroTrgntung. Dari Kalian Lah Nilai Ujian KuJawabanSuatu ketika, seorang kakek bijaksana mendatangi cucunya yang belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah ceriamu itu?” tanya si Kakek.“Kakek, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tidak ada habis-habisnya,” jawab pemuda itu dengan Kakek tersenyum. “Ambillah segelas air dan dua genggam garam, bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si pemuda pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan kakeknya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke gelas itu,” kata Si Kakek.“Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”Pemuda itu pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin. “Bagaimana rasanya?” tanya si Kakek.“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab pemuda itu dengan wajah yang masih meringis. Si Kakek tertawa terkekeh-kekeh melihat wajah cucunya yang meringis keasinan.“Sekarang kau ikut aku.” Si Kakek membawa cucunya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Pemuda itu menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan kakek, begitu pikirnya.“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata si itupun menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, si Kakek bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”“Segar, segar sekali,” kata pemuda itu sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”“Tidak sama sekali,” kata pemuda itu sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Kakek hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan cucunya itu meminum air danau sampai puas.“Nak,” kata si Kakek setelah cucunya selesai minum.“Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Begitulah hidup..kau masih muda dan perlu banyak makan garam kehidupan.”“Semua orang mengalami masalah dalam hidupnya, dan merasakan asinnya penderitaan karena masalah tersebut. Namun yang membedakan adalah sangat bergantung dari besarnya hati yang menampungnya. Jadi, supaya kamu tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas, dan jadikan hatimu sebesar danau.” 17. Tentukan struktur teks cerita inspiratif yang berjudul garam dan telaga Tuliskan paragrafnyaJawabanGaram dan pengenalan tokohSuatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak menceritakan masalah yang dialamiTanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar Pak tua itu.“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang tamu, sambil meludah ke Tua itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang Tua itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Pak Tua berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.“Segar.”, sahut tamunya.“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?”, tanya Pak Tua lagi.“Tidak”, jawab si anak bijak, Pak Tua itu menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu. “Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.“Tapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.”Pak Tua itu lalu kembali memberikan nasehat. “Hatimu, adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan kebahagiaan.” berisi penyelesaian masalahKeduanya lalu beranjak pulang. Mereka sama-sama belajar hari itu. Dan Pak Tua, si orang bijak itu, kembali menyimpan “segenggam garam”, untuk anak muda yang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan berisi pesan moralDemikianlah, hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu, adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran dan membantu dan jadikan jawaban terbaik yaa 18. buatlah cerita inspiratif tentang hiduplah seperti air yang mengalir tapi pasti Jawabanjika sudah berjanji harus ditepati 19. cerita inspiratif garam dan air tentukan latar dan karakter tokoh utamanya Jawabanlatar laut tokoh petani garam 20. mohon bantu mengembangkan cerita inspiratif "garam dan air"duduk sama rendah berdiri sama tinggi
Pada artikel sebelumnya kita sudah membahas tentang teks cerpen, fabel, dan cerita fantasi yang kesemuanya itu merupakan jenis narasi. Kali ini kita akan membahas tentang teks cerita inspiratif yang juga merupakan jenis teks narasi materi kelas 9 semester genap kurikulum 2013. PENGERTIAN Dalam KBBI V inspirasi diartikan sebagai ilham atau sesuatu yang dapat menggerakkan hati untuk mencipta mengarang syair, lagu, dan sebagainya. Dalam beberapa literasi dijelaskan bahwa inspirasi merupakan percikan ide-ide kreatif yang timbul akibat proses pembelajaran dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Dengan demikian teks cerita inspiratif merupakan teks yang berisi cerita fiksi maupun pengalaman yang benar-benar terjadi yang mampu menggugah inspirasi dan semangat seseorang yang membacanya. STRUKTUR Struktur teks cerita inspiratif tidak jauh berbeda dengan struktur teks narasi lainnya yakni terdiri dari orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. Bagian orientasi adalah tahap pengenalan atau penyituasian biasanya berisi pengenalan tokoh, latar, dan latar belakang cerita. Bagian rangkaian peristiwa dimulai dari awal terjadinya sebuah peristiwa sampai pada puncak masalah. Bagian komplikasi merupakan tahap puncak dari peristiwa-peristiwa yang dikembangkan pada tahap rangkaian peristiwa sampai masalah tersebut di temukan jalan keluarnya. Dalam teks cerita inspiratif tahap komplikasi merupakan inti cerita, bagian cerita yang mengandung inspirasi. Bagian resolusi merupakan tahap penyelesaian masalah. Peristiwa atau masalah yang dikembangkan pada bagaian rangkaian peristiwa dan komplikasi dikendurkan pada tahap resolusi. Dalam teks cerita inspiratif resolusi merupakan bagian di mana tokoh disadarkan tentang kebaikan. Bagian koda adalah bagian penutup dari sebuah cerita inspiratif dan jenis teks narasi lainnya. Dalam tahap ini disampaikan kesimpulan dan pesan moral yang dapat diambil dari cerita tersebut. CIRI KEBAHASAAN Cara penyampaian pesan-pesan dalam cerita inspiratif disampaikan dengan memilih kata-kata yang menyentuh. Hal tersebut bertujuan untuk menyentuh hati pembaca. Dengan tujuan itu pula, teks cerita inspiratif banyak menggunakan ungkapan simpati, kepedulian, empati, atau perasaan pribadi agar dapat mengilhami dan memberi pencerahan kepada pembaca. CONTOH TEKS CERITA INSPIRATIF GARAM dan AIR Di sebuah desa ada seorang anak perempuan umurnya kira-kira 13 sampai 16 tahun. Dia seorang anak yang cantik juga pintar tapi sayangnya dia memiliki sifat suka mengeluh ketika ada masalah datang menghampirinya. Sekecil apapun masalah itu dia selalu mengeluh dan menggerutu. Suatu hari dia sedang berjalan menuju sekolah, tiba-tiba lewat seorang teman sekolahnya dengan mengendarai sepeda baru. Dia menatap temannya yang sedang mengendarai sepeda sambil mengeluhkan dirinya yang cuma berjalan kaki. Sesampainya di rumah diapun mengeluhkan hal ini kepada ibunya. "Bu, aku capek setiap hari harus berjalan kaki ke sekolah, kenapa Ibu tidak membelikan aku sepeda baru supaya aku tidak perlu capek-capek berjalan kaki". Dia merasa dalam hidup ini hanya dia seorang yang selalu mendapat masalah tidak seperti teman-temannya yang lain yang bisa hidup enak dan tidak pernah punya masalah. Padahal semua manusia di muka bumi tidak pernah lepas dari masalah. Ibunya mulai resah dengan sikap anaknya yang selalu mengeluh. Hingga di suatu hari, Ibu anak ini mengajaknya ke dapur, dia mengambil garam, gelas, dan sebuah panci kemudian mengisi gelas dan panci dengan air sampai penuh. Dia kemudian memasukan satu sendok garam kedalam gelas yang berisi air dan satu sendok lagi ke dalam panci. Sang anak mulai penasaran dengan apa yang sedang dilakukan ibunya. "Untuk apa air garam itu bu?" Sang Ibu pun berkata, "sekarang coba kamu minum air yang ada di dalam gelas". Anak itu pun meminumnya dan mengeluh, "rasanya sangat asin bu!", Ibunya kemudian menyuruh anak itu untuk mencicipi air yaang ada di dalam panci. "Rasanya asin bu, tapi tidak seasin air yang di gelas tadi" Kata anak itu dengan nada penasaran. Setelah itu sang ibu mengajaknya ke sebuah danau yang berada tidak jauh dari rumah mereka. "Sekarang coba kamu lemparkan segenggam garam ke dalam danau itu!". Dengan wajah yang masih penasaran anak itu melemparkan segenggam garam ke dalam danau. "Kenapa bu? Untuk apa ibu menyuruhku melemparkan garam ke danau?". Sang ibu kemudian berkata, "Nak, kamu adalah anak yang cerdas, menurut kamu bagaimana rasa air danau setelah kamu melemparkan segenggam garam ke dalamnya?" dengan spontan anak itu menjawab, "Tentu saja rasanya tidak akan berubah bu, tapi aku masih penasaran kenapa ibu melakukan semua ini?" Dengan nada yang lembut ibunya menjelaskan bahwa garam yang dimasukkan ke dalam gelas, panci dan danau itu diibaratkan masalah setiap orang yang ada di dunia. Tinggal bagaimana sikap kita menghadapi masalah itu. Apakah kita akan seperti gelas dan panci ketika ditimpa sedikit masalah akan berubah menjadi asin? Ataukah kita adalah danau yang ketika ditimpa masalah sebesar apapun tidak akan berubah rasa sedikitpun. Setelah mendengarkan penjelasan ibunya, anak ini mulai mengerti bahwa setiap orang di atas bumi ini pasti punya masalah entah itu masalah yang besar atau masalah yang kecil, tetapi jika kita menghadapinya dengan lapang dada, maka sebesar apapun masalah yang menimpa tidak akan mengubah kita menjadi orang yang suka mengeluh dan lupa untuk bersyukur. Semoga bermanfaat!
cerita inspiratif garam dan air